(Sumber: twitter.com/rykarlsen) |
Part #2
Dan begitulah aku membangun semangatku hari demi hari. Terkadang diselingi membaca novel, menonton drama, mendengarkan musik, berselancar di sosial media, haha.
THANKYOU, 2021. HAPPY NEW YEAR 2022. YEAY!
Let's Read and Spread More Loves
(Sumber: twitter.com/rykarlsen) |
THANKYOU, 2021. HAPPY NEW YEAR 2022. YEAY!
Part #1
Hi, Assalamu'alaykum.
I am back! Been here again after 3 months.
How's your day, guys? It is New Year Eve now. So happy, right?
I'm excited with something new, coming in the future, especially on 2022. Not 'that' very special, but this is must waited year because i am officially B.A or S.P. now. Ya! I have graduated from my university this month, this 2021, with a very long journey. =D
If you don't mind, i wanna tell you my story here. This is not such an inspirational story or what, but i just want to keep it here so it'll be memorable and unforgottable, hihi.
(Sumber: twitter.com/sisthaaaaa) |
First of all, Alhamdulillah, resolusi utamaku untuk tahun 2021 tercapai. Aku lulus dengan predikat Cumlaude dari Universitas tempatku belajar selama 4 tahun 3 bulan.
Tentu saja ini tidak mudah, banyak hal yang sudah kulewati, baik itu sesuatu yang menyenangkan atau menyesakkan. Selama itu, aku belajar hal baru. I'm trying to challange myself. Aku mencoba untuk keluar dari my comfort zone. Tidak bermaksud untuk mengagungkan hal ini, tapi aku adalah seorang introvert parah. Tidak ada yang tahu seberapa keras usahaku memaksa diri sendiri agar lebih berani melakukan hal-hal yang itu bukan aku banget, like forced myself to be more talkative, forced myself to be more easygoing person, but literally this isn't easy to me.
Yeah, this is me now, just a little bit differences, with me on my past.
Sebenarnya ada satu hal pemicu mengapa aku sulit berkembang dan sangat susah keluar dari sifat asliku, but i'm sorry, i can't tell you here.
Hanya saja, aku berasumsi memang itu penyebabnya. Aku juga merasa itu semua dapat diselesaikan dengan bantuan seorang ahli, sebut saja psikiater atau psikolog. Aku memang terkadang berpikir untuk mengunjungi orang-orang itu, bercerita dan mendapatkan solusi.
Tapi, aku 'kan hanya anak kecil yang belum mencicipi asam garam kehidupan yang sebenarnya, kalau aku pergi ke tempat seperti itu, apa kata keluargaku? Toh, finansialku juga tidak mendukung, truely so sad.
Jadi, begitulah aku sampai sekarang. Sampai aku lulus bangku Universitas, aku hanyalah aku yang dulu dengan sedikit perubahan. Memang aku ini bukan agent of change. Walaupun begitu, satu hal yang bisa kubanggakan dan kusyukuri adalah aku berhasil lulus perguruan tinggi dengan predikat cumlaude tanpa membebani orangtua dengan setumpuk biaya perkuliahan yang nilainya di luar nalar bagi keluarga kami. Alhamdulillaah 'ala Kulli Hal.
(Sumber: twitter.com | comment for credit) |
Sebuah cerita, 2 tahun bersama coronces.
Awal tahun 2020 adalah sebuah permulaan tahun terakhirku di Universitas. Aku sudah memikirkan banyak hal untuk mempersiapkan tugas akhir atau skripsi. Sebelum itu, aku baru saja menyelesaikan magangku di sebuah tempat yang namanya sudah besar di daerah Jabodetabek. Tentu saja aku sengaja memilih tempat yang jauh dari realita kehidupanku karena aku ingin mencicipi sedikit rasa kehidupan orang-orang di luar sana alias aku anaknya suka kesana kemari kalau urusan perakademik-an.
And then, setelah merampungkan magang, yaitu Februari 2020, meruaklah kabar virus meresahkan ke penjuru negeri. Awalnya aku senang, karena dengan begitu perkuliahan akan diadakan secara daring untuk sementara waktu. Tapi, tidak semudah itu, Shayy.
Virus kurang ajar ini ternyata berhasil memporakporandakan rencana studi akhirku. Sampai pertengahan tahun, aku dibuat hampir gila dan amat sangat tertekan, if you know you know ya. Aku bahkan sampai impulsif buying demi meredakan itu semua.
Apa yang kubeli? Tentu saja buku. Aku mencari semua buku terjemahan Korea yang almost of them literally about self-improvement. Dari situlah akhirnya aku menciptakan blog ini. Blog yang masih ala kadarnya ini diharapkan bisa menampung segala curhatan, keluh kesah, sambatan, impian terpendam, aspirasi, pendapat, apapun itu terkait diriku. Beuh~
Tahun pertama kemunculan virus yang bentuknya kaya matahari itu benar-benar sulit buatku. Ya, akupun tahu, aku paham, pasti sulit juga untuk semua orang. Tapi, tidak ada salahnya 'kan untuk mengungkapkan hal itu?
Lantas, bagaimana dengan kelanjutan rencana studi akhir yang diporakpondakan tadi?
Next to Part #2
[2021 Wrap Up #2 | A Little Journey | Pixie Dust (emilyfluous.blogspot.com)]
**Intermezzo
Rekomendasi lagu 2021 dariku:
(Sumber: stocksnap) |
"Semestaku, Semua Tentang Kamu"
내 우주는 온통 너였어
Oleh Minho Myeong
Penerbit Bhuana Sastra
Cetakan 1, Tahun 2020
ISBN 978-623-216-898-5
Rp115.000,-
Hari ini adalah hari yang tidak asing bagiku.
Seperti hari lain yang selalu berulang,
Hari seperti apa yang sedang kamu jalani?
Aku sering berpikir seperti ini.
"Mengenal seseorang sama seperti mengenal semesta."
Bagi seseorang, mungkin hari ini
melelahkan dan menyakitkan.
Sementara bagi yang lain, hari ini adalah hari
yang menyenangkan dan membahagiakan.
Setiap orang bagaikan semesta,
bagaikan bintang-bintang di angkasa,
menjalani hari yang berbeda satu dengan yang lainnya.
🍁
'Capek, ya? Hari ini kamu sudah bekerja keras.'
Setelah bertemu denganmu
aku baru sadar betapa satu kalimat ini dapat menjadi semangat untukku.
Hari ini, terima kasih.
Kamu sudah bekerja dengan sangat keras.
🍁
Pelan-pelan, bisik-bisik...
Cahaya matahari yang hangat di luar jendela menyeruak masuk lalu berbicara dengan lembut.
Kucing yang lincah,
kue yang manis,
secangkir kopi hangat,
buku, juga musik, semuanya menyenangkan.
Tapi yang paling penting adalah sore yang damai bersamamu.
🍁
Senja yang sederhana.
Saat salju turun, aku ingin duduk bersamamu
di pinggir jendela sebuah kafe yang cantik
Menyeruput Americano hangat dan menyantap kue manis
Sambil membaca bersama novel detektif kesukaanmu.
Yang kita perlukan adalah suhu yang pas dan Americano.
Serta sebuah buku.
Itu sudah cukup.
🍁
Sore akhir pekan.
Bersama dirimu di ruang keluarga
diterangi cahaya matahari tenang.
Sedari dulu aku menginginkan sore akhir pekan yang seperti ini.
🍁
Mengapa memberi bunga kepada seseorang menjadi hal yang sangat istimewa dan bermakna?
Karena semua momen mulai dari memikirkan orang itu
sampai memilih dan menyerahkan bunga ditujukan untuk orang itu.
🍁
Aku tidak tahu cara menghilangkan kesepian
tapi aku tahu cara menikmati kesepian!
Bagaimana kalau mendengar musik,
menonton film,
atau membaca buku,
yang selama ini tertunda?
Coba lakukan saja.
Mungkin lebih menyenangkan daripada yang dipikirkan?
(Sumber: twitter.com/rykarlsen) |
Terkadang kita butuh waktu untuk sendirian.
Kalau kamu selalu membayangkan dirimu
lepas dari kegiatan sehari-hari yang membosankan
dan berulang-ulang itu
sendirian berada di tempat terpencil dan tak berpenghuni,
minum kopi hangat sambil menikmati
pemandangan di sana.
Kalau kamu punya pikiran itu
berarti kamu butuh waktu untuk sendirian.
Terima kasih sudah membaca 😉
(Sumber: Stocksnap) |
(Sumber: twitter.com/rykarlsen) |
(Sumber: google image) |
(Photo by Author) |
"HYGGE: Seni Hidup Bahagia Orang Denmark"
Oleh Marie Tourell Søderberg
Penerbit Renebook
Cetakan 1, Maret 2021
244 hlm; 14x21 cm
ISBN 978-623-6083-01-7
Rp99.000,-
"Sebuah konsep hidup dari Skandinavia yang dilafalkan sebagai "huuga", menjadikan Denmark bangsa paling bahagia di muka bumi. Hygge menggambarkan perasaan yang muncul dengan sendirinya. Misalnya ketika berjalan-jalan santai di taman bersama adik, membaca buku yang menarik di tempat favorit. Atau ketika kita berbagi makanan dengan teman baik. Hygge ada di sekitar kita, dari hal-hal kecil yang terjadi setiap hari. Namun sayangnya, tidak semua orang tahu cara menemukan waktu yang tepat untuk momen-momen tersebut."
🎧 Rekomendasi dariku: Folklore dari Taylor Swift mungkin cocok untuk menemani dirimu membaca tulisanku ini
Hygge.
Bagaimana caramu melafalkan kata 'hygge' ?
Hige? Haige? Haiji?
Menurutku, ya biasa saja, HIGE. Kosa kata yang cantik ya, kesannya menyegarkan, tau kan maksudku? hihi
Tapi, ternyata bukan seperti itu, teman.
Bagiku, dan kamu, yang bukan rakyat Skandinavia, pelafalan kata hygge agak rumit dan perlu sedikit teknik.
Bagaimana tekniknya? Itu dibahas lho di buku ini, ada di bab paling awal. Baca sendiri yaa, love.
Lalu, hygge sendiri itu artinya apa sih?
Hmm.. dari yang kubaca dan kutelisik sesuai nalar pikiran dan hati nuraniku (uhuk), dia bermakna 'tenang' atau 'santai' atau dalam bahasa kekinian bisa disebut juga 'me time' kemudian 'self-healing' yang semua itu intinya adalah mengistirahatkan jiwa, hati, badan, batin dan pikiran dari segala kejenuhan yang menumpuk di dalamnya. Ya, kira-kira begitu aku menafsirkannya. Di bukunya juga banyak ahli yang menerjemahkan kata tersebut. Oh, iya, hygge itu pure kosa kata bahasa Denmark lho dan nggak ada padanan kata bahasa Inggrisnya.
Apa sih isi bukunya?
Aku menggambarkan isi buku ini dengan sesuatu yang menyejukkan. Serius. Bayangkan dirimu sedang berada di negara Swiss yang sejuk dan bersih, dan banyak air terjunnya, sungai jernih yang mengalir, dan rumah-rumah di sekitar pegunungan bersalju. Semuanya hijau dan dialiri angin yang segar, dengan suasana hening dan sepi. Mungkin yang ada hanya suara gemercik air dan kicauan burung. OMG.
Atau aku bisa merekomendasikanmu channel Youtube yang menggambarkan suasana hygge di Skandinavia. Ini contohnya (durasinya agak panjang, kalau bosan bisa ditonton nanti-nanti saja, ya, aku tidak memaksamu, aku juga tidak bermaksud mempromosikan channel ini, haha).
(Ket: semua foto adalah milik akun @rykarlsen) |
Yosh! Fighting. Ayo hidup kembali. Tarik nafas, hembuskan. Teriak sekencang-kencangnya: YAAAAHOOOOOO!! Buang dan hempaskan overthinking juga toxic relationship-mu itu. Nggak penting.
Hello!
First of all, actually this isn't book review as the other review I've done before. I don't have the flatlay photo of this book as usual for the blog thumbnail because I read them at the electronic book, hehe.
So, I just came here to write anything, the whole arranged words over my head.
This is such a pearl words, some quotes, any precious sentences that may build your soul, no, my soul. Our soul.
I'll give you the book information first, here it is.
(Photo from Twitter/Comment for Credit) |
"9 SUMMERS 10 AUTUMNS"
By Iwan Setyawan
Gramedia Pustaka Utama Publisher
ISBN 978-602-03-1799-1
234p
Here we go!
First, from Page 94
When there is love, you can live even without happiness.
─Dostoevsky's (Notes from Underground)
Yes, you are. I've ever read great sounds from great author, that─someone who loves being alone, they are never blaming others or getting mad of their situations or being sick of their choices or anything else. Just, they are. They loves(do) what they wanna love(do). We can live, even we are alone, only with the situations if you have a pieces of love. Anything lover. As simple as that.
From page 147
I can imagine if there's nothing in my pocket,
But I can not imagine if there's no knowledge in my mind and religion in my heart.
There are my other suns in my life.
So much agreed and let me give them a 90° bow down to people who put religion on top and knowledge then, up above everything. No words can say, this is all.
The one below maybe nothing, but I fancy its words, from page 148
Dedicated to my father, mother, sisters and my tears that ever made the most beautiful line on my way here.
Because our tears to be here is something else. Someday, it is overflowing till dry and feeling tired and sick, and this is many people called Hurt. But overall, no pain no gain is real.
The last one, from page 207
Ah, children, ah dear friends, do not be afraid of life! How good life is when you do something good & rightful!
─Dostoevsky's (The Brother Karamazov)