Let's Read and Spread More Loves

I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki | Book Review



(Photo by Author)


“I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki” 🍂
죽고 싶지만 떡볶이는 먹고 싶어
Oleh Baek Se Hee
Penerbit Haru
Cetakan ke-7, April 2020
236 hlm; 19 cm
ISBN 978-623-7351-03-0
Rp69.300,-



Pernahkah kalian membaca sebuah buku lalu pada setiap kalimatnya kalian akan berhenti sejenak dan mengucapkan dalam hati, ya betul, betul sekali, aku juga merasakan ini, ini persis seperti yang sedang ku alami sekarang ini, dan lain-lain yang sejenisnya?

Ya, aku begitu. Setelah melahap habis buku ini dalam waktu tidak lebih dari 5 jam aku langsung berpikir, apakah aku mengidap hal yang sama dengan yang penulis rasakan? Buku ini seolah-olah juga tertuju padaku. Namun, di luar semua itu, tentu aku mengingat penuturan dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ, yang mengatakan bahwa, kita tidak bisa mendiagnosis diri kita sendiri, tapi kita bisa memahami bagaimana rasanya hidup dan berpikir seperti orang yang mengalami depresi dan distimia.

Buku ini benar-benar murni berisi catatan pengobatan dari penulis. Bagi sebagian orang yang merasakan hal-hal yang sama yang dialami penulis mungkin buku ini juga bisa dipakainya sebagai wahana meditasi tersendiri. Di dalamnya penuh berisi percakapan antara penulis dengan dokternya, yang mana itu juga akan memudahkan pembaca memahami apa yang dialami penulis dan hal apa yang patut dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
 
Buku ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang belakangan merasakan lelah, bosan, rendah diri atau minder, gelisah berkepanjangan dan ingin lenyap saja dari dunia ini. Pada dasarnya, mungkin kebanyakan orang sering mengalami hal-hal seperti itu. Seperti itulah dunia berjalan. Hal-hal seperti itu adalah wajar. Seperti yang dikatakan ahli psikologi dalam buku ini, bahwa Kau harus mengenali dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum apapun. Kau harus mengingat dan bahkan mencatat apa saja terkait dirimu, hal apa saja yang membuatmu bahagia, apa yang membuatmu merasa stress dan depresi, apa yang ingin Kau lakukan di waktu senggang, apa yang ingin Kau capai di masa depan, dan lain-lain.

Sejujurnya, aku sendiripun belum mengenal diriku dengan sempurna. Usiaku memang sudah 21 tahun, tapi aku masih kekanak-kanakan, aku belum berani membuat keputusan sendiri, aku belum berani mengambil resiko dan tanggung jawab dan aku masih bergantung, walaupun aku menyukai kesendirian, namun seperti yang penulis katakan, harus ada yang mencintai diriku. 

Membaca buku ini seolah-olah aku sedang bercermin sekaligus ditampar oleh pantulanku sendiri dalam cermin. Aku mengingatkan kepada kalian, satu hal yang perlu kalian tancapkan di otak dan hati kalian adalah lakukanlah sesuatu yang kalian suka. Jangan lakukan apapun dengan terpaksa. Serius, itu hanya akan menyusahkan hidupmu dan menambah beban pikiranmu. Kalau tidak suka, tinggalkan. Fokus saja terhadap hal-hal yang membuatmu bahagia. Dan satu lagi, kenali dirimu sendiri!

I give 9/10 for this book•

Especially for Writer Baek Se Hee...
Thank You
I Love You
You are doing so well
You are Loved
You are Valid
You are Strong
You are Worthy

For you, people around the world, 
You are you, You are the best version of yours, You deserve a happiness, You are a shining star, Don't let yourself blame everything on you, This isn't your mistake, I LOVE YOU.


Terima Kasih
Salam Hangat 

2 komentar:

  1. Hai, Ulfah! Aku baru ke sini sekarang dan baca review dari kamu. Semangattt buat baca lebih banyak buku yaa ^^
    Oiyaa ttg kutipan dri dr. Jiemi bener bangett itu aku pernah ikut acaranya dr. Jiemi pas event Patjar Merah di Semarang, terus sedikit membahas buku ini juga. Tapi aku belum baca haha.
    Makasii udah kasih review nyaa ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Pita!
      Baru kubaca komentarmu, hehe.
      Terima kasih sudah mampir:))
      Wah pernah ketemu dr. Jiemi, seruu 🤩
      Semangat juga yaa kamu buat progress baca bukunya ^^

      Hapus

Bagaimana menurutmu tentang tulisanku?