Let's Read and Spread More Loves

The Things You Can See Only When You Slow Down | Book Review

(Photo by Author)


The Things You Can See Only When You Slow Down” 🌷
Oleh Haemin Sunim
Penerbit POP, Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan ke-1, April 2020
265 hlm; 13,5 cm x 18 cm
ISBN 978-602-481-365-9
Rp112.500,-


“Apakah memang dunia yang terlalu sibuk, atau malah batin saya?”
Siapa yang tidak pernah memikirkan hal itu? Siapa yang tidak pernah berkata pada diri sendiri, sebenarnya aku hidup ini untuk apa? Bagaimana caraku hidup selama ini? Apa sudah benar? Apa ada yang perlu aku perbaiki? Apakah ini sesuai dengan keinginanku? Sudah sejauh mana aku melangkah untuk menggapai mimpiku?

Pasti Kau pernah memikirkan hal-hal remeh seperti itu, ‘kan? Ya, aku pernah. Bahkan, sampai sekarangpun aku masih tidak tahu arah kehidupanku itu mau dikemanakan atau mau berbuat apa aku nanti di masa depan.

Buku yang sudah terjual lebih dari tiga juta eksemplar di Korea Selatan ini mengajak kita untuk istirahat sebentar dari hiruk pikuk dan gemerlapnya dunia. Tentang kedamaian, ketenangan, kebersadaran, cinta, masa depan, spiritualitas. Terkadang kita mengejar sesuatu tanpa tahu apakah itu memang yang seharusnya kita dapatkan. Terkadang kita mengejar sesuatu hanya untuk melampiaskan kekesalan. Terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan saat ini hanyalah sebuah kesia-siaan dan tak bernilai di masa depan.

Ini seperti yang dikatakan Haemin Sunim,
Beberapa orang tidak tahu apa yang mereka cari di hidup ini. Ini mungkin terjadi karena, bukannya mendengar apa isi perasaan mereka, mereka menjalani hidup dengan menuruti harapan orang lain. Jalani hidup bukan untuk memuaskan orang lain, melainkan untuk memenuhi keinginan hati kita.

Buku ini sangat menenangkan, relate dibaca oleh diriku dan dirimu yang sampai saat ini belum menemukan jalan menuju keseimbangan dan kedamaian batin di tengah berbagai tuntutan hidup sehari-hari. Tulisannya begitu singkat, seperti quotes yang tersusun rapi dan indah. Ada beberapa hal yang diceritakan Haemin Sunim sangat pas dan cocok dengan realita suramnya kehidupan ini.

Ada kalanya, kita memang butuh istirahat, sendirian, di tempat yang benar-benar sunyi dan menyejukkan, bukan untuk merutuki dan menyalahkan diri sendiri. Namun, untuk menggembirakan batin kita. Menjernihkan pikiran kita. Pergilah ke danau jika memang itu perlu. Pergilah ke puncak gunung jika memang itu perlu. Pergilah ke pojok dunia jika memang itu perlu. Carilah tempat dan suasana yang bisa mendamaikan hati dan pikiran. Pergilah sendirian, hanya ada kita dan jalanan.

Aku teringat sesuatu ketika membaca buku ini. Selama ini aku belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Terkadang aku masih menyalahkan diriku atas apa yang menimpaku selama ini. Terkadang aku masih tidak bisa jujur pada diriku sendiri, serius, yang ini sangat sulit kulakukan. Terkadang aku juga sangat malu dan marah dengan keadaanku yang seperti ini. Mengapa aku tidak bisa seperti mereka?

Namun, kembali lagi ke Haemin Sunim, bahwa,
Hanya karena kita sedikit tertinggal, janganlah patah semangat. Hidup bukanlah suatu perlombaan lari seratus meter melawan orang lain, melainkan maraton seumur hidup melawan diri sendiri. Alih-alih memfokuskan diri untuk menyalip orang lain, lebih baik temukan keunikan kita terlebih dahulu.

(Sumber: google)

Jadi, selama ini aku memutuskan untuk selalu memulai hidup dengan berpikir seperti ini, bodoamat dengan apa yang kulakukan sekarang dan apa tanggapan orang lain tentang itu, yang paling penting adalah rasa kepuasan dan kebahagiaanku itu sendiri.
 
Teruntuk kalian yang masih dalam fase dilema dan gelisah di usia yang seharusnya tidak boleh untuk bersikap seperti itu, fighting. Aku tahu, aku tidak seharusnya mengucapkan kata itu di situasi sulit yang sedang kalian hadapi. Aku tahu sebagian besar dari kalian membenci kata itu, bahkan aku sendiri juga. Kata-kata pendorong semangat yang sesungguhnya bukanlah kata semangat itu sendiri melainkan saat seseorang ada di hadapan mereka sambil menepuk pundak lalu bersama-sama melantangkan, tidak apa-apa ayo kita selesaikan bersama.

Yang terpenting dari semua ini adalah,
Ketika kehidupan mengecewakan, istirahatlah sejenak.
I give 8/10 for this book•

Thankyou Writer Haemin Sunim for the awesome and lovely warming book. You are such a great lecturer!

Terima Kasih
Salam Hangat

4 komentar:

  1. Halo, Kak. Salken. Fighting!

    BalasHapus
  2. great review! blognya juga rapi banget. good luck for you and this blog, em!

    BalasHapus

Bagaimana menurutmu tentang tulisanku?